Wednesday, September 16, 2009

Nurani vs Karakter

Sudah lebih dari 64 tahun Indonesia merdeka, dan 10 tahun reformasi bergulir tapi tampaknya tidak ada perubahaan berarti dari taun ke taun. Orang miskin masih saja banyak kalau tidak mau dikatakan bertambah, dengan mudah kita lihat di jalan2 sangat terlihat masih banyak orang yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Malah sekarang ada perda larangan bagi peminta2 dan pemberi bantuan, keduanya bisa mendapatkan ganjaran hukuman baik denda maupun pidana. Lucu sih menurut saya ketidakmampuan pemerintah untuk memperbaiki taraf hidup masyarakatnya malah mengeluarkan perda2 ajib.

Tidakkah mereka yang menjabat sebagai eksekutif di pemerintahaan masih memiliki hati ketika melihat saudara mereka yang hidup jauh dari kata layak itu? Tapi di laen pihak kasus korupsi makin merajalela baik gubernur, walikota, bupati, dll mulai terkena kasus2 korupsi. Saya yakin mereka hanya fenomena gunung es, dan pada kenyataannya pada tau semua deh namanya tender2 hampir semuanya adalah bagi2 jatah apalagi kalo mau tendernya menang. Lembaga KPK yang awalnya memberikan sedikit harapan akan adanya pemberantasan korupsi yang lebih layak, perlahan lahan dikuliti baik dari penangkapan ketua2 KPK dengan dalil penyalah gunaan wewenang, sampai RUU tipikor yang tidak kelar2 dan isinya cenderung mempreteli wewenang KPK.

Ketika nurani anda sudah bisa anda hilangkan dari kalbu anda, maka selamat anda berkarakter sama dengan kebanyakan pemimpin bangsa
Indonesia kita tercinta.......